Matius 6: 34
Suatu hari kami saya dan teman2 penatua sepakat acara kebersamaan akan diadakan pantai. Seorang penatua mengatakan sambil lihat matahari hari terbenam. Lihat sunset. Pada waktu itu kami tertawa dan mengatakan Mbah...kayak bule di bali....menunggu matahari terbenam.
Tetapi ketika acara kebersamaan itu tiba dan kami menikmati matahari terbenam....
Sambil menikmati matahari terbenam, saya sempat merenungkan ...
Matahari terbenam itu sangat indah.....
Sempat juga kukatakan Tuhan, Kau luar biasa....sempurna semua yg Kau buat. Ketika kulihat nelayan mulai merapikan jalanya....
Kusadar sunset juga menjadi tanda orang berajak dari tempat kerja atau tempat bermain, dan kembali ke rumah, berkumpul dengan keluarga. Sunset menjadi tanda malam akan tiba, untuk beristirahat dan saatnya untuk bersyukur atas waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk berkarya, membangun relasi dan menjd berkat bagi orang lain. Sunset juga menjadi tanda kesusahan hari ini cukup untuk hari ini dan besok akan ada sunrise yang menjadi tanda hari baru, harapan baru, kasih dan penyertaan yang baru dari Tuhan.
Karena itu, Matius 6:34 mengingatkan Sebab itu "janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
