Kej. 7: 1-24; Kis. 27: 13-38
Menjadi orang beriman di masa hidup yang baik-baik saja tentu bukanlah hal yang sulit. Lalu, bagaimana ketika beriman kita diperhadapkan dengan keadaan yang sulit? Ketika beriman menjadi hal yang dianggap salah bahkan dihujat karena kita beriman kepada Tuhan. Orang Kristen di sepanjang sejarah dunia -entahkah dalam katageri yang ringan atau yang berat- mengalami berbagai tantangan berimannya. Lalu, apa yang dilakukan? Menyerah? Kalah? Ikut apa yang dimaui dunia?
Nuh belajar untuk taat. Sekalipun ia harus membangun sebuah kapal yang besar, membawa binatang-binatang masuk ke dalam bahteranya; hal yang mungkin mengherankan untuk orang waktu itu. Namun Nuh taat kepada Tuhan. Kejadian 7:5-6 (TB) Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya. Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi. Ketaatan Nuh menyelamatkan dia dan keluarganya. Ketaatannya menjadikan Nuh terhindar dari murka Allah. Oleh karena itu: taat dan teguh adalah ciri orang beriman. Taat dan teguh; percaya kepada Tuhan. Seperti juga yang dilakukan oleh Paulus; Kisah Para Rasul 27:25 (TB) Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku. Sekalipun mengalami kesulitan dan bencana, dan Paulus menuju Roma untuk menerima hukuman, namun Paulus tidak bisa meninggalkan siapa dirinya; ia adalah orang yang percaya kepada Tuhan, dan ia mengajak seluruh orang yang masih tinggal di kapal yang terkena bencana itu untuk tetap tabah dan percaya. Ada banyak hal pahit yang mungkin sudah, sedang atau akan kita hadapi dalam hidup kita. Mampukah kita seperti Paulus; sekalipun bukan pada posisi yang enak dan nyaman, dia tetap percaya bahkan menguatkan orang lain.