Bil. 22 : 1-21; Kis. 21 : 17-26
Di zaman yang serba sulit, atau keadaan yang mendesak, banyak orang mengingkari janji, baik kepada manusia atau Tuhan. Ini yang jamak dalam hidup kita. Manusia cenderung untuk memaafkan diri dengan perbuatannya yang menyimpang, dan enggan bergumul dalam hidupnya. Berbeda dengan Bileam. Sekalipun Balak, raja Moab yang memanggil dia, bahkan dengan pejabat-pejabat yang terhormat sekalipun, Bileam menolak untuk datang; Bilangan 22:18 (TB) Tetapi Bileam menjawab kepada pegawai-pegawai Balak: "Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang kecil atau yang besar, yang melanggar titah TUHAN, Allahku. Ya. Firman Tuhan hendaklah dilakukan. Firman Tuhan hendaklah menjadikan kita patuh dan taat hanya kepada-Nya.
Paulus datang bersama beberapa orang ke Yerusalem dan bertemu dengan Yakobus, salah seorang pimpinan jemaat. Mendengar bahwa Paulus dituduh melarang orang Yahudi melakukan hukum Musa (sunat), maka mereka menanyakan kebenaran berita itu. Yakobus meminta supaya Paulus memberi bukti; kalau ia tidak meminta itu kepada orang Yahudi, maka ia harus mentahirkan diri, dan Paulus melakukannya; Kisah Para Rasul 21:26 (TB) Pada hari berikutnya Paulus membawa orang-orang itu serta dengan dia, dan ia mentahirkan diri bersama-sama dengan mereka, lalu masuk ke Bait Allah untuk memberitahukan, bilamana pentahiran akan selesai dan persembahan akan dipersembahkan untuk mereka masing-masing.
Memberi bukti bahwa tak satupun ia gugurkan, dan bahwa ia menjadi pelaku Firman, itulah yang Paulus lakukan. Paulus dalam hal ini mengingatkan: sunat bukan yang menyelamatkan, hanya Tuhan yang menyelamatkan. Kasih Tuhan inilah yang menjadikan kita taat kepada-Nya.