GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

TETAP BERIMAN

Terpublikasi Thu, 28 Mar 2019   

oleh:

Yosua 4 : 1-13; 2 Korintus 4 :16-5 : 5

Selamat hari Kamis.

Tanda atau tonggak diperlukan jika kita ingin mengenang sesuatu atau seseorang. Itulah yang dilakukan oleh Yosua dan bangsa Israel ketika mereka memasuki tanah perjanjian dengan menyeberang sungai Yordan. Yosua 4:4-7 (TB)  Lalu Yosua memanggil kedua belas orang yang ditetapkannya dari orang Israel itu, seorang dari tiap-tiap suku, dan Yosua berkata kepada mereka: "Menyeberanglah di depan tabut TUHAN, Allahmu, ke tengah-tengah sungai Yordan, dan angkatlah masing-masing sebuah batu ke atas bahumu, menurut bilangan suku orang Israel, supaya ini menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu bertanya di kemudian hari: Apakah artinya batu-batu ini bagi kamu? maka haruslah kamu katakan kepada mereka: Bahwa air sungai Yordan terputus di depan tabut perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya."Keduabelas batu dipakai untuk memberi tanda bagaimana air sungai Yordan terputus ketika tabut Tuhan menyeberang sungai. Apakah hanya sekedar itu saja? Tentu ini mau menunjukkan bagaimana Tuhan yang mahakuasa menyertai umat-Nya memasuki tanah perjanjian. Kuasa yang Tuhan nyatakan di hadapan umat yang diceritakan turun temurun bagaimana kasih Tuhan kepada umat-Nya. Tanda atau peringatan seperti ini bisa menjadi penguat bagi umat Israel di saat-saat yang kritis dalam hidup mereka.

Bagi kita, orang beriman, apa yang menguatkan kita? Karya kasih Kristus bagi kehidupan kita, itulah yang terus menguatkan kita. Sama dengan apa yang terjadi kepada Paulus; 2 Korintus 4:16-18 (TB)  Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. Usia yang lanjut dan Paulus ada dalam penderitaan karena dipenjara tidak membuat imannya merosot. Ia tetap dikuatkan oleh karena tahu apa yang ia lakukan untuk mempertahankan dan menguatkan iman tidaklah sia-sia karena ada masa depan yang disiapkan. 2 Korintus 5:4-5 (TB)  Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup. Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.

Tidakkah kita terus mempertahankan iman percaya kita kepada Tuhan karena kita tahu bahwa Tuhan sudah memberikan iman dan pengharapan kepada kita dan itu semua tidak akan sia-sia.

Doa:

Tetap beriman, apapun keadaan yang sedang dialami; suka atau duka.