GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

TETAP PADA ARAHMU

Terpublikasi Wed, 06 Mar 2019   

oleh:

Ayub 1 : 1-22; Lukas 21 : 34-22 : 6

Selamat hari Rabu.

Banyak orang mengira hubungan antara manusia dan Tuhan adalah hubungan transaksional. Kalau aku baik/ memberikan persembahan maka Tuhan akan membalasnya dengan berkat. Sebaliknya kalau aku berbuat dosa, aku pasti mendapatkan penderitaan/ musibah/ sakit. Pandangan ini masih saja dipelihara, bahkan oleh orang Kristen. Benarkah? Benarkah Tuhan adalah Allah yang transaksional? 
Jika kita melihat kisah Ayub maka kita mengetahui bahwa semua itu tidaklah benar. Bahkan Ayub yang saleh dan berlaku benarpun bisa mendapat musibah yang begitu dasyat. Padahal bila transaksional, maka Ayub yang saleh dan berlaku benar tidak mungkin mengalami penderitaan yang sedemikian dasyat. Namun, bahkan ketika ia mengalami saat yang paling terpuruk sekalipun, Ayub bisa berkata: Ayub 1:20-22 (TB)  Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN! "Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut. Ayub tidak menganggap perbuatan baik dan kesalehannya adalah alat transaksional dengan Tuhan. Terbukti bahwa Ayub tak tergoyahkan kesalehan dan ketaatannya kepada Tuhan.

Ketaatan pulalah yang patut kita -orang beriman-jaga dalam hidup kita. Karena itu nasehat Tuhan Yesus: Lukas 21:36 (TB)  Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."Hidup orang benar mestilah mencerminkan sikap hidup yang benar dalam hidup ini. Itulah yang terpancar dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Sekalipun imam-imam kepala dan ahli Taurat mencari jalan untuk membunuh Tuhan, bahkan salah satu diantara keduabelas murid -Yudas-  pergi kepada imam-imam kepala dan ahli Taurat untuk menjual Tuhan Yesus, Dia tetap melakukan pekerjaan-Nya dengan baik.

Tetap pada tujuan semula, juga dalam beriman dalam hidup kita, itulah yang patut terus kita jaga.

Doa: 
Kuat dan teguh untuk menjadi orang yang beriman kepada Tuhan