GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

TETAPLAH BERSANDAR KEPADA TUHAN

Terpublikasi Sat, 17 Nov 2018   

oleh:

Daniel 8 : 15-27; Ibrani 10 : 32-39

"Selamat hari Selasa.

Menjadi orang Kristen itu enak". Kita sering mendengar ungkapan seperti itu; entah apapun alasan "enak"-nya itu. Namun orang seringkali lupa; menjadi orang beriman Kristen bukan sekedar mengungkapkan kepercayaan kita di satu titik lalu tidak berbuat apa-apa lagi. Ada iman yang harus dipertahankan dan diperjuangkan sampai pada kesudahannya. Sekalipun apa yang terjadi tidak selalu kita pahami dalam hidup ini namun percaya kepada Tuhan tetaplah kita pelihara dalam hidup kita. Itulah yang dialami oleh Daniel. Ia diberitahukan oleh Tuhan melalui Gabriel tentang arti penglihatan yang ia terima. Daniel 8:27 (TB)  Maka aku, Daniel, lelah dan jatuh sakit beberapa hari lamanya; kemudian bangunlah aku dan melakukan pula urusan raja. Dan aku tercengang-cengang tentang penglihatan itu, tetapi tidak memahaminya. Ya. Tetap percaya kepada Tuhan bahkan di tengah banyak kabar yang belum tentu kebenarannya, di tengah hidup yang seringkali tidak kita pahami arah dan tujuannya. Penulis kitab Ibrani memberikan nasehat kepada orang percaya supaya iman yang telah mereka terima dengan bersuka akan terus mereka pertahankan bahkan di saat yang sulit dalam hidup mereka; Ibrani 10:32-33, 36-39 (TB)  Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian.

Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

Ini menjadi pengingat buat kita supaya kita mampu mempertahankan hidup kita, bahkan dalam pergumulan kita yang terberat sekalipun. Kita tahu bahwa hidup kita kini dan nanti sudah dijamin oleh Tuhan yang hidup, itu keuntungan terbesar kita; harta yang mesti dipertahankan dalam hidup kita. Maukah kita mempertahankannya?