Yesaya 52 : 7-10; Mazmur 98; Ibrani 1 : 1-12; Yohanes 1 : 1-14
Selamat Natal.
Syukur kepada Allah; yang kita nantikan telah nyata hari ini. Tentu sukacita kita makin meluap karena kita melihat bahwa keselamatan Allah nyata.
Karena itu sama seperti Yesaya ketika janji keselamatan itu menjadi nyata, maka apa yang mereka lakukan? Yesaya 52:9-10 (TB) Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem. TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita. Apa yang dijanji sudah digenapi maka mereka diajak mempunyai sukacita yang meluap. Pemazmur mengingatkan bahwa Allah tidak lupa dengan kasih setia-Nya kepada umat milik kepunyaan-Nya. Mazmur 98:3 (TB) Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita. Ya. Setiap kita sudah menerima pernyataan Allah bahwa sang terang itu sudah datang; Yohanes 1:14 (TB) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kelahiran sang bayi Yesus tidaklah menghilangkan cahaya kemuliaan Allah dalam diri-Nya. Dialah yang ditentukan Allah untuk menjadi pokok selamat kita; Yohanes 1:10-13 (TB) Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Dan oleh karena itu ditegaskan kembali; Ibrani 1:3-4 (TB) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
Jadi, mari kita terus bersandar kepada-Nya dan mempercayakan hidup kita selalu.