Mazmur 94; Rut 1: 1-22; 1 Timotius 5: 1-8
Selamat hari Senin.
Ada banyak ketidakadilan yang terjadi dalam hidup kita, dan masih saja apa yang digambarkan oleh pemazmur(Mzm. 94 : 1-7) juga terjadi. Matinya seekor anjing bernama Canon karena dipukuli, seorang ibu yang ditinggalkan di Panti Jompo oleh ketiga anaknya, mafia alat PCR, dll menjadikan kita geram. Begitu pula apa yang terjadi di masa pandemi. Seakan tidak adil ketika ada yang meninggalkan kita, kehilangan anggota keluarga, kehilangan pekerjaan dan berbagai kisah sedih di masa pandemi. Seakan kisah Naomi dan Rut membayang di hadapan kita; Rut 1:20-21 (TB) Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."Sebagai janda yang tak mempunyai apa-apa, Naomi menyadari keadaannya. Lalu, bagaimana kita mesti bersikap di tengah penderitaan itu? Paulus mengingatkan Timotius sikap kepada orang tua dan memperingatkan anggota jemaat, khususnya janda (1 Tim. 5 : 1-8).
Dalam setiap peristiwa hidup, Tuhan adalah pertolongan kita. Mazmur 94:16-19 (TB) Siapakah yang bangkit bagiku melawan orang-orang jahat, siapakah yang tampil bagiku melawan orang-orang yang melakukan kejahatan?
Jika bukan TUHAN yang menolong aku, nyaris aku diam di tempat sunyi. Ketika aku berpikir: "Kakiku goyang," maka kasih setia-Mu, ya TUHAN, menyokong aku. Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku.
Jadi, percayalah kepada Dia yang memberi hidup dan selalu ada untuk umat-Nya.
Doa :
Petugas medis dan paramedis mendapatkan tunjangan yang layak dalam penanganan covid.