GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

TUHAN YANG PEDULI

Terpublikasi Mon, 29 Oct 2018   

oleh:

Yeremia 33 : 1-11; Matius 20 : 29-34

Selamat hari Rabu.

Pemulihan Israel dinyatakan Tuhan kepada Yeremia untuk yang kedua kalinya pada saat ia berada dalam hukuman di pelataran penjagaan. Di tengah ia dihukum oleh bangsanya sendiri dan orang-orang tidak percaya kepadanya bahwa Ia membawa Firman Tuhan kepada umat, sekalipun firman yang ia bawa tajam dan mengkritik apa yang dilakukan oleh Israel maupun Yehuda. Namun di saat itu, Yeremia membawa kabar sukacita dari Tuhan; Yeremia 33:10-11 (TB)  Beginilah firman TUHAN: Di tempat ini, yang kamu katakan telah menjadi reruntuhan tanpa manusia dan tanpa hewan, di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem yang sunyi sepi itu tanpa manusia, tanpa penduduk dan tanpa hewan, akan terdengar lagi suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan, suara orang-orang yang mengatakan: Bersyukurlah kepada TUHAN semesta alam, sebab TUHAN itu baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!, sambil mempersembahkan korban syukur di rumah TUHAN. Sebab Aku akan memulihkan keadaan negeri ini seperti dahulu, firman TUHAN.  

Pemulihan Israel dan Yehuda menjadi sukacita yang besar bagi umat. Menyatakan bahwa Allah tetap peduli kepada mereka, umat milik kepunyaan-Nya. Kepedulian Tuhan kepada yang lemah nyata dalam hidup Tuhan Yesus. Di saat orang lain lebih peduli kepada diri-Nya, sang Rabi yang memberitakan Injil, Yesus masih mendengar teriakan dua orang buta yang memohon belas kasihan kepada-Nya. Sekalipun orang lain menyuruh mereka diam, ia memanggil mereka dan menyembuhkan; Matius 20:32-34 (TB)  Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?"Jawab mereka: "Tuhan, supaya mata kami dapat melihat."Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia. Dia berhenti, dan menyembuhkan karena tergerak hati-Nya oleh belas kasihan. 

Bagaimana dengan kita? Apakah kita peduli kepada mereka yang kecil, lemah dan tersisih? Atau kita lebih memperhatikan yang besar dan memukau kita?