Ayub 36 : 1-23; 1 Kor. 9 : 1-16
Siapakah Tuhan bagi kamu? Itu pertanyaan yang mesti kita jawab dalam hidup ini. Bukan Tuhan menurut kitab apa atau pendeta siapa atau buku apa atau orang mana. Menurutmu, siapa itu Tuhan? Tentu ada banyak pendapat dan pandangan di dalamnya. Kitab hikmat yang diwakilkan dalam percakapan antara Ayub dan sahabat-sahabatnya juga mempergumulkan hal itu. Ayub 36:7-10 (TB) Ia tidak mengalihkan pandangan mata-Nya dari orang benar, tetapi menempatkan mereka untuk selama-lamanya di samping raja-raja di atas takhta, sehingga mereka tinggi martabatnya. Jikalau mereka dibelenggu dengan rantai, tertangkap dalam tali kesengsaraan, maka Ia memperingatkan mereka kepada perbuatan mereka, dan kepada pelanggaran mereka, karena mereka berlaku congkak, dan ia membukakan telinga mereka bagi ajaran, dan menyuruh mereka berbalik dari kejahatan.
Tuhan, dengan hikmat-Nya akan selalu mengasihi orang benar, dan selalu mengingatlan; juga ketika mereka dalam keadaan yang sengsara karena pelanggaran. Ya. Tentu Tuhan tak akan pernah tinggal diam ketika kita bersalah karena Dia menghendaki kita melakukan yang benar. Ketika Paulus dikritik oleh orang-orang yang tidak menyukainya, bahkan dianggap mengambil keuntungan dari pemberitaan Injil itu, Paulus menjelaskan apa yang ia lakukan, dan apa yang rasul-rasul lain lakukan. Ketika mereka memberitakan Injil dalam berbagai macam pergumulan dan tantangan, Tuhan memberikan jaminan kehidupan kepada mereka, dan Paulus percaya: Tuhan memelihara mereka. Karena itu dengan tegas Paulus mengatakan: 1 Korintus 9:16 (TB) Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. Pemberitaan Injil bukanlah untuk mengambil keuntungan daripadanya namun itu adalah suatu keharusan sebagai orang percaya karena kita bersyukur atas keselamatan dan pemeliharaan Tuhan kepada kita.
Tuhan adalah sumber kehidupan, Dia layak kita wartakan kepada dunia.