Est. 2: 1-18 2; Tim. 2: 8-13
Memberitakan Injil adalah tanggung jawab setiap orang beriman. Dalam hal memberitakan yang benar itulah seringkali orang beriman harus menghadapi bahaya. Itulah yang dialami Ester dan Paulus dalam hidupnya. Ester dipersiapkan sebagai pengganti Wasti menjadi ratu bagi Ahasyweros. Ratu tentu bukanlah hanya sekedar istri bagi raja. Dia juga perlu punya hikmat supaya ia pun bisa menjadi pelindung seluruh rakyat, termasuk bangsanya, Israel. Bahkan juga ketika umat Israel diancam bahaya, Ester pun mesti mengambil resiko menghadap raja. Paulus menegaskan bahwa pemberitaan Firman yang ia lakukan adalah pemberitaan tentang Kristus yang menyelamatkan; 2 Timotius 2:8 (TB) Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Dan pemberitaan itu tudak akan pernah sia-sia dan tidak pernah terhambat (sekalipun kelihatannya begitu); 2 Timotius 2:9 (TB) Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.
Hidup kita; tutur kata dan perbuatan kita- adalah pemberitaan Firman Tuhan. Apakah sedang terhambat? Apakah sedang mengalami tantangan? Tetaplah setia mewartakan Firman-Nya dalam hidup kita, dan ingatlah : 2 Timotius 2:11-13 (TB) Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya." Wartakan dan setialah mewartakan Injil-Nya karena Dia yang menjanjikan, setia.