Ul. 1 : 34-40; 2 Kor. 5 : 1-5
Gerutu dan sungut-sungut sudah menjadi kebiasaan manusia kalau ia atau mereka tidak puas. Kaum Israel pun melakukannya. Mereka bersungut-sungut kepada Musa, Harun, dan kepada Tuhan. Atas sungut-sungut umat kepadanya, Musa pun pernah menjadi marah. Karena itu Tuhan berfirman; Ulangan 1:34-35 (TB) "Ketika TUHAN mendengar gerutumu itu, Ia menjadi murka dan bersumpah: Tidak seorang pun dari orang-orang ini, angkatan yang jahat ini, akan melihat negeri yang baik, yang dengan sumpah Kujanjikan untuk memberikannya kepada nenek moyangmu, Gerutu dan sungut-sungut adalah ungkapan bahwa kita tidak percaya kepada orang atau pihak lain, bahkan kepada Tuhan. Oleh karena itu mereka tidak diperkenankan masuk ke tanah Kanaan. Kita sebagai orang beriman memang menerima jaminan keselamatan. Namun bukan berarti kita tidak mengalami sakit, penderitaan, pergumulan dalam hidup kita. Pada saat itu, apa pilihan kita? Apakah kita mau seperti kebiasaan manusia; gerutu, sungut-sungut atau bahkan marah kepada Tuhan? Atau kita mengambil sikap sebagai orang beriman? Paulus mengingatkan; 2 Korintus 5:4-5 (TB) Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup. Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.
Mari kita kuat dan teguh di dalam Tuhan. Kita tetap percaya kepada-Nya dalam segala keadaan kita. Tuhan pasti memberi kekuatan dan penghibiran.