GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Yang Sebenarnya

Terpublikasi Tue, 18 Jun 2019   

oleh:

Yesaya 56 : 9-12; Roma 2 : 17-29

Selamat hari Kamis.

Seorang pemimpin adalah panutan atau teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya. Oleh karena itu seorang pemimpin mestilah mawas diri dalam berpikir, berkata, dan bertindak karena ia tahu: apa yang ia pikirkan, katakan dan lakukan akan ditiru dan diikuti. Lalu, pemimpin seperti apa pemimpin-pemimpin Israel, sehingga Tuhan murka, bahkan mengundang binatang-binatang buas dan liar untuk datang dan makan?
Yesaya 56:9-11 (TB)  Hai segala binatang di padang, hai segala binatang di hutan, datanglah untuk makan!
Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali. Suatu kekejian yang besar, yang dilakukan oleh pemimpin Israel, karena itu Tuhan menyerahkan mereka kepada binatang liar dan kejam. Tuhan murka kepada mereka -pemimpin Israel- yang justru menjadi aib bagi Tuhan. 

Paulus mengkritik dengan keras orang Kristen Yahudi yang mengajarkan bahwa orang percaya mestilah juga menjadi pelaku hukum Taurat seluruhnya (untuk menjadi Kristen harus menjadi Yahudi dahulu), padahal mereka tidak melakukan Taurat dengan benar. Roma 2:21-23 (TB)  Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar: "Jangan mencuri," mengapa engkau sendiri mencuri?
Engkau yang berkata: "Jangan berzinah," mengapa engkau sendiri berzinah? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala?
Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?
Paulus mengingatkan bahwa keselamatan bukan karena melakukan hukum Taurat tapi mendapat kasih karunia dari Allah Bapa. Roma 2:28-29 (TB)  Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.  

Inilah yang juga mestinya kita lakukan dalam hidup ini; sunat hati sehingga kita melakukan yang benar, yang sesuai dengan Firman Tuhan.

Doa:
Menjadi Kristen yang benar dengan percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan.