GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

BASIC SURVIVAL KELOMPOK KERJA BENCANA KLASIS JAKARTA II

Tanggal Buat: Thu, 17 May 2018     Tanggal Sunting: Thu, 17 May 2018     oleh:

Sabtu, 5 Mei 2018 lalu Kelompok Kerja (Pokja) Bencana, Klasis Jakarta II (Kajadu) mengadakan pelatihan basic survival bertempat di GKI Cinere dengan narasumber Sugeng Supriyanto dari Korps Marinir. Pelatihan diikuti oleh perwakilan dari GKI Ampera, Bintaro, Bintaro Utama, Cinere, Graha Raya, Pamulang, Pondok Indah termasuk Bapos Telaga Kahuripan dan Desa Kemang, serta Sarua Indah. Materi yang diberikan terdiri atas disaster, survival dan mitigation. Menurut Pak Hendrik Monareh, Kordinator Pokja Bencana Kajadu, pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta mengenal 4 dasar survival yaitu shelter, navigation, combustion dan trapped, memperkuat jejaring di Pokja Bencana Kajadu serta diharapkan dapat menjadi agen perubahan (agent of change) di tempat atau gerejanya masing-masing.

Sementara praktek dan simulasi basic survival diadakan pada Sabtu, 12 Mei 2018 di Kujang Base Camp Sukamantri (925 dpl), Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Tamansari, Bogor, Jawa Barat didampingi oleh Tim Girigahana Mapala UPNVJ. Peserta diwajibkan membawa perlengkapan pribadi yang disebut 5C yaitu cuting tool, cover, combustion, canteen dan cord untuk dapat bertahan hidup di alam bebas. Peserta juga diminta membawa ransel atau carrier, jas hujan, tempat minum atau makan serta obat-obatan pribadi. Dalam pelaksanaannya para peserta dibagi menjadi 4 tim dan diberi nama kelompok shelter, kelompok navigation, kelompok combustion dan kelompok trapped. Semua kelompok ditantang untuk dapat mempraktekkan 4 tehnik dasar saat terjadi disaster di alam. Meskipun medannya cukup berat, serta ada beberapa peserta yang sudah sepuh, ternyata tidak menyurutkan semangat dan kegembiraan mereka saat berada di lapangan. Ibu Tuti, salah seorang peserta yang cukup senior, mengatakan “Kelompok kami sudah mempraktekkan semua tehnik dasar survival dan dapat melakukannya dengan baik meskipun ada sedikit kendala di awal”. Sedangkan saat ditanya kesannya mengikuti kegiatan ini, Pdt. Benget mengatakan “Pengharapan adalah satu-satunya alasan manusia bertahan hidup dan kemampuan survival hanya dapat dilandaskan pada kepercayaan”.

Di akhir kegiatan Pak Bambang Nugraha, Ketua Mabid Kespel Kajadu merangkap Ketua MJ GKI Cinere, menyampaikan apresiasi yang besar kepada semua peserta yang telah mengikuti praktek basic survival serta berjanji akan memfollow-up kegiatan lanjutan berupa pelatihan urban disaster secepatnya, acara kemudian dilanjutkan dengan foto dan tos bersama. Semoga lewat kegiatan ini keakraban semua peserta serta kesatuan hati sebagai satu keluarga besar Kajadu semakin kuat, dikala merespon bencana yang dapat kapan saja muncul. Besar harapan pula, semoga Pokja Bencana Kajadu dapat menjadi saluran berkat bagi sesama, khususnya di saat terjadi bencana, baik karena alam ataupun ulah manusia. Tuhan Yesus senantiasa memberkati pelayanan kita.