GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

PELATIHAN PENYUSUNAN RENCANA PENGAMANAN (RENPAM) TERORIS DISASTER

Tanggal Buat: Fri, 25 May 2018     Tanggal Sunting: Fri, 25 May 2018     oleh:

Majelis Jemaat GKI Cinere melalui Komisi Kesaksian dan Pelayanan bekerjasama dengan Kelompok Kerja (Pokja) Bencana, Klasis Jakarta II (Kajadu) mengadakan Pelatihan Penyusunan Rencana Pengamanan (RenPam) Teroris Disaster dalam mengupayakan pengamanan dan tindakan pencegahan di lingkungan gereja, bertempat di Ruang Korintus GKI Cinere. Peserta berjumlah 115 orang terdiri atas perwakilan dari GKI Ampera, Bintaro, Bintaro Utama, Cinere, Cileduk Raya, Graha Raya, Pamulang, Pondok Indah dan Sarua Indah. Perwakilan gereja besar dan kecil dari Gereja Kristen, Katholik, Pantekosta dan sekolah yang mewakili 3 kota yaitu Jakarta, Depok dan Tangerang. Hadir pula mantan Kapolda Timor Timur, Kapolsek Cinere, Danramil Cinere, Dankar Cinere, perwakilan Kajadu (pendeta, penatua, kespel, kantor gereja), satuan pengamanan, aktivis kespel, penggiat Urban Disaster, Forum Komunikasi Kristen (FKK), perwakilan PGIS Depok serta penggiat bidang keamanan.

Acara diawali dengan renungan singkat yang dibawakan oleh Pdt Benget Tambunan dari GKI Ampera. Dalam kotbahnya Pdt Benget mengingatkan kita semua supaya berjaga-jaga, tidak cukup hanya berdoa dan berdiam diri tetapi harus berbuat sesuatu. Orang yang berjaga-jaga juga memiliki lima hal dalam hidupnya yaitu pengetahuan, kemauan, kemampuan, perencanaan dan kesiapan dalam melakukan sesuatu. Sehingga disaat musibah atau bencana terjadi, tidak panik tetapi tahu harus berbuat apa. Menurut Pnt Bambang Nugraha, Ketua Mabid Kespel Kajadu merangkap Ketua MJ GKI Cinere, diharapkan lewat pelatihan ini semua pihak lebih waspada bila sewaktu-waktu terjadi bencana di gereja atau wilayahnya masing-masing. Lebih bijaksana dalam merespon, tidak marah-marah, mengumpat, memaki dan menyalahkan pihak lain tetapi memperkecil resiko-resiko lewat pengamanan dan pencegahan aksi terorisme. Salah satunya dengan penyusunan RenPam Teroris Disaster.

Pada sesi awal mantan Kapolda Timor Timur, Pak Andreas, memberikan banyak pencerahan kepada peserta seputar keamanan di Indonesia, khususnya terkait pengalihan isu dan kondisi keamanan Jakarta saat Asian Games yad. Selalu berfikir tidak aman karena musuh yang tidak tampak/jelas, dalam hal ini teroris. Sesi dilanjutkan oleh narasumber utama, Pak Errol Felix Lontoh sebagai praktisi keamanan, yang menjelaskan tentang Standard Operational Procedure (SOP) pengamanan gereja, hal-hal yang harus dilakukan, implementasi RenPam, sistem ring 1, 2, 3, dasar hukum satuan pengamanan serta cara pembuatan SOP pengamanan berdasarkan kondisi masing-masing gereja. Pada kesempatan tersebut, Pak Hendrik Monareh Kordinator Pokja Bencana Kajadu, berkesempatan untuk sharing SOP keamanan GKI Pamulang beserta implementasinya.

Para peserta sangat puas dan bersyukur bisa mengikuti pelatihan yang inspiratif dan sangat berguna ini, ditambah lagi dengan narasumber yang cukup kompeten. Semoga lewat kegiatan ini peserta tidak hanya puas tetapi juga termotivasi secara sadar untuk melakukan pencegahan di gereja atau tempatnya masing-masing dengan membuat rencana pengamanan sesegera mungkin. Sedangkan untuk gereja yang sudah memilikinya, agar menerapkannya secara konsisten demi keselamatan bersama. Selain itu penting juga untuk berjejaring (networking) dengan semua pihak seperti aparat keamanan setempat, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat yang ada di sekitar. Mensyukuri keberagaman yang ada di negara kita serta untuk selalu hidup rukun dengan siapa saja. Semoga Tuhan Yang Maha Kasih, senantiasa melindungi kehidupan kita. (LN)