GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Kebaktian Penahbisan Pendeta Atas Diri Pnt. Yohannes Augustha Bambang Sethiawan

Tanggal Buat: Wed, 24 Feb 2021     Tanggal Sunting: Wed, 24 Feb 2021     oleh:
Kategori: Sinode
GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah" Pada hari Senin, 22 Februari 2021 Pk. 16.00 WIB telah dilaksanakan kebaktian penahbisan pendeta atas ...

Pada hari Senin, 22 Februari 2021 Pk. 16.00 WIB telah dilaksanakan kebaktian penahbisan pendeta atas diri Pnt. Yohannes Augustha Bambang Sethiawan dengan basis pelayanan di jemaat GKI Bintaro Utama. Kebaktian dilayani oleh Pdt. Benny Halim dari GKI Serang, selaku pendeta yang ditunjuk oleh BPMS GKI untuk melayankan firman dan memimpin pelayanan penahbisan pendeta. Oleh karena kebaktian itu berlangsung di tengah pandemic covid-19, sehingga kebaktian penahbisan tidak dilaksanakan sebagaimana biasanya. Segala sesuatunya diatur dengan menerapkan protocol Kesehatan dengan sangat ketat.

Kebaktian Penahbisan ini dilakukan secara hybrid, yakni melalui tatap muka (onsite) dan disiarkan langsung secara daring (live streaming) yang dapat diakses melalui channel youtube GKI Bintaro Utama (bit.ly/gkibintama-live). Kebaktian penahbisan secara onsite dihadiri secara terbatas yakni sejumlah 50 orang, yang terbagi ke dalam tiga area. Area pertama adalah ruang ibadah utama yang dihadiri tiga puluh orang. Area kedua adalah ruang multimedia yang terdiri dari empat orang petugas. Sementara itu, enam belas orang panitia lainnya bertempat di area ketiga yakni adalah di luar ruang ibadah. Semuanya orang yang hadir di gereja tersebut telah melakukan swab antigen sebagai salah satu protocol wajib yang ditetapkan dan difasilitasi oleh MJ GKI bintaro Utama.

Adapun undangan yang hadir sejumlah 14 orang, yakni: Pdt. Agus Wijaya (BPMS GKI), Pdt. Yonathan Wijayanto (BPMSW GKI SW Jawa Tengah), Pdt. Boas P. Tarigan (BPMK GKI Klasis Jakarta II), Pdt. M. Kurniadi Saragih (BPMK GKI Klasis Jakarta I), Pdt. Marfan N. Tahamata (GKI Serpong), Pdt. Berghouser B. Tambunan (GKI Ampera), Pdt. Nikodemus Eko Aiwanto (GKI Graha Raya), Pdt. N. Yudhy Rumpaka (GKI Bintaro), Pdt. Rahmat Basukendra (GKI Pamulang), Pdt. Johannes I. Tuwaidan (GKI Palsigunung), Pdt. Hober V.G. Ospara (GKI Ciledug Raya), Pdt. Daniel Bani W. Emma (GKI Kebayoran Baru), dan Pnt. Kristian Dewantara (Capen GKI Sarua Indah). Ibu Pdt. Sari Haswaraningtyas, selaku pendeta jemaat GKI Bintaro Utama, tidak hadir secara tatap muka langsung di Gedung gereja oleh karena kondisinya yang sedang hamil. Beliau mengikuti dan memimpin ibadah dari rumah pastori yang secara real time terhubung ke dalam ibadah penahbisan. Tak hanya itu, keluarga dari Pdt. Yohannes ABS pun, baik orangtua, istri, dan anak, tidak dapat hadir di Gedung gereja dalam ibadah penahbisan ini, karena termasuk dalam kelompok orang yang tidak dapat mengikuti kegiatan di gereja. Mereka mengikuti dari rumah pastori yang juga terkoneksi secara real time dalam ibadah penahbisan.

Tema yang dipilih sebagai tema penahbisan ini ialah “Siyahamba” yang didasari dari Bacaan Alkitab Yohanes 5:1-8.   Tema “Siyahamba” ini terinspirasi dari sebuah lagu tradisional Zulu, Afrika Selatan yang ditulis ulang oleh Andries Von Tonders pada tahun 1952. Lagu ini menjadi populer ketika sebuah grup Paduan Suara dari Swedia bernama Fjedur yang menyanyikannya pada tahun 1978. Syair lengkap lagu ini ialah pengulangan dari kalimat “Siyahamba, ekukanyen' kwenkos'”. Dalam bahasa Inggris, kalimat tersebut diterjemahkan menjadi “we are marching/we are walking in the light of God” atau dalam bahasa Indonesia ialah “berjalan/mari jalan dalam terang Tuhan”.

Kata “siyahamba” yang berarti “berjalanlah” menjadi suatu kata representatif untuk merefleksikan proses kependetaan yang selama ini telah dan masih akan terus Pdt. ABS jalani. Kata yang mewakili pengembaraan dan segala jatuh-bangunnya ia ditempa dan menempa diri untuk memantapkan hati berada dalam jalannya Tuhan. Ungkapan “berjalan” atau “mari jalan” menjadi ajakan, undangan, sekaligus perintah dari Tuhan untuk memasuki jalan panggilan-Nya. Melangkah dengan kemantapan iman dan menghidupi spiritualitas pendeta. Pdt. Benny Halim dalam khotbahnya pun mengingatkan bahwa “Siyahamba” adalah sebuah peziarahan dalam kesetiaan bersama Tuhan. Seperti layaknya orang lumpuh yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus di kolam Bethesda dan diminta menjalani hidupnya untuk mewartakan karya Kristus, demikian pula lah ajakan yang sama untuk Pdt. Yohannes ABS dan segenap umat yang mengikuti ibadah penahbisan ini.

Seusai kebaktian penahbisan selesai, acara dilanjutkan dengan kata sambutan. Kata sambutan disampaikan oleh BPMS GKI yang diwakili Pdt. Agus Wijaya, MJ GKI Bintaro Utama yang diwakili oleh Pnt. Wayan Diarse, dan terakhir oleh Pdt. Yohannes ABS itu sendiri. Setelah sambutan, sesi foro pun dilangsungkan. Sesi foto dilakukan mulai dari keluarga Pdt. Yohannes ABS, Pdt. Sari Haswaraningtyas, para utusan dan undangan. Namun demikian, ada yang menarik dalam sesi foto dalam penahbisan ini. Oleh karena Pdt. Sari Haswaraningtyas, dan keluarga dari Pdt. Yohannes ABS tidak dapat hadir langsung, maka berkat bantuan teknologi dan kerja keras panitia penahbisan, mereka dihadirkan secara virtual dan real time. Dan syukur kepada Allah, bahwa semua proses kebaktian Penahbisan pendeta dari awal hingga akhirnya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Cuaca pun sangat bersahabat selama pelaksanaan ibadah ini. Semua ini karena anugerah dan pemeliharaan Allah.