Mazmur 106:40-48; Yeremia 10:17-25; Lukas 20:45-21:4
Selamat hari Rabu.
Setiap kita mesti belajar dalam hidup sayangnya ada saja orang yang mesti belajar dengan harga yang sangat mahal karena kedegilan hati mereka.
Itulah yang dialami oleh Yehuda ketika akhirnya mereka harus pergi ke pembuangan (Yer. 10:17-22). Menyadari itu, penulis kitab Yeremia berkata: Yeremia 10:23-24 (TB) Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya. Hajarlah aku, ya TUHAN, tetapi dengan selayaknya, jangan dengan murka-Mu, supaya aku jangan Kaubinasakan! Umat diajak untuk sabar menerima akibat kedegilan hati mereka dan belajar dari kesalahan. Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya melalui kehidupan yang mereka lihat juga; hidup ahli Taurat yang melakukan kehidupan curang(Luk. 20:45-47) berbanding dengan seorang janda miskin yang mempersembahkan dua peser (Luk. 21:1-4). Tuhan Yesus ingin para murid (dan kita) belajar bagaimana memberi diri untuk Tuhan dalam hidup kita, dan janda miskin ini menjadi contohnya. Dia memberi dari kekurangannya. Hatinya tidak melekat kepada apa yang dimilikinya.
Mampukah kita mengarahkan hidup kita kepada Tuhan, dan bukan kepada yang duniawi?
Doa :
Pemerintah daerah mendorong pelaksanaan vaksinasi booster.