GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Belas Kasih Tuhan

Terpublikasi Wed, 28 Aug 2019   

oleh:

2 Tawarikh 12 : 1-12; Ibrani 13 : 7-21

Selamat hari Senin.

Penyesalan memang datang terlambat. Itulah hukum alam. Dan itu yang terjadi kepada Rehabeam. Ia tidak setia kepada Tuhan, dan melalui Sisak, raja Mesir, Tuhan murka. Nabi Semaya mengingatkan; 2 Tawarikh 12:5-6 (TB)  Nabi Semaya datang kepada Rehabeam dan pemimpin-pemimpin Yehuda yang berkumpul di Yerusalem berhubung dengan ancaman Sisak, dan berkata kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN: Kamu telah meninggalkan Aku, oleh sebab itu Aku pun meninggalkan kamu juga dalam kuasa Sisak."Maka pemimpin-pemimpin Israel dan raja merendahkan diri dan berkata: "TUHANlah yang benar!" Apakah Tuha menghentikan sama sekali? Tetap ada hukuman namun Tuhan tidak membinasakan. Pelanggaran Rehabeam tetap mendapat akibatnya namun Tuhan juga melihat penyesalan Rehabeam. 2 Tawarikh 12:12 (TB)  Oleh sebab raja merendahkan diri, surutlah murka TUHAN dari padanya, sehingga ia tidak dimusnahkan-Nya sama sekali. Lagipula masih terdapat hal-hal yang baik di Yehuda. Dalam hidup, kita tak luput dari dosa. Tentu Tuhan juga mengampuni kita, dan mengingatkan kepada kita untuk kembali setia kepada-Nya. Penulis kitab Ibrani mengingatkan bagaimana keselamatan yang kita miliki oleh karena karya kasih Tuhan Yesus Kristus yang mengorbankan diri-Nya bagai korban penghapus dosa yang menghapua dosa dunia. Ibrani 13:10-17 (TB)  Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah tidak boleh makan dari apa yang di dalamnya. Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan. Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri. Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya. Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang. Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. 

Dalam nasehat itu, kita diingatkan bahwa kita patut menjaga iman percaya kita dengan mengucap syukur atas karya kasih yang Tuhan berikan.
Bahkan penulis kitab Ibrani mendoakan: Ibrani 13:20-21 (TB)  Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin. 

Tidakkah kita terus mengingat akan hal itu dalam setiap langkah hidup kita?

Doa:
Segera bertobat jika melakukan yang tidak berkenan kepada Tuhan