Yoel 2 : 1-2, 12-17; Maz 51 : 1-17; 2 Kor. 5 : 20-6 : 10; Mat. 6 : 1-6, 16-21
Hari ini adalah titik awal peziarahan kita menapaki hari-hari dan minggu-minggu Pra Paskah. Waktu yang mengajak kita untu berjalan bersama Yesus yang setia melakukan kehendak Bapa untuk menyelamatkan manusia. Dalam panggilan perjalanan bersama Yesus kita disadarkan sebenarnya betapa tidak layaknya kita berjalan bersama Dia. Yesus setia, betapa seringnya kita tak setia. Oleh karena itu Yoel berkata; Yoel 2:12-13 (TB) "Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh." Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.
Hari ini sekaligus menegaskan kepada kita lagi: bertobatlah sehingga kita menapaki hari ini dengan hati yang sudah dan terus menghayati pertobatan kita. Tentu pertama-tama kita punya kesadaran seperti Pemazmur yang menyadari betapa ia berdosa kepada Tuhan, dan mengharapkan Tuhanlah yang memberi pengampunan. Paulus mengingatkan tentang itu; 2 Korintus 5:20-21 (TB) Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Paulus memberi contoh bagaimana orang yang bertobat dan mau berjalan bersama dengan Tuhan dalam 2 Korintus 6 : 1-10, dan menegaskan: 2 Korintus 6:10 (TB) sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.
Kesadaran betapa berdosanya kita dan kasih Allah yang demikian besar itulah yang mestinya menjadi penggerak hidup setiap orang percaya.
Tuhan Yesus menyoroti tiga ibadah orang Yahudi; memberi sedekah, doa dan puasa. Namun seringkali ini bukan menjadi sarana ibadah namun menjadi sarana untuk menunjukkan kekuatan dan kelebihan mereka dari orang lain. Orang beriman tidaklah demikian. Apa yang kita lakukan dalam hidup ini, termasuk jika kita beribadah kepada Tuhan; doa, puasa, membaca Alkitab, dll semestinya bagian dari ketaatan kepada Tuhan.
Mari kita berlatih selama 40 hari menuju Paskah untuk berjalan bersama Kristus dengan hati, pikiran dan perbuatan yang bertobat.