GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

BERJUMPA DENGAN TUHAN

Terpublikasi Fri, 24 Feb 2017   

oleh:

Kel. 19 : 9 b – 25; Ibr. 11 : 23 – 28

Selamat pagi.

Bertemu dengan orang yang sangat kita hormati tentu menyenangkan dan sekaligus menggetarkan. Bagaimana kalau manusia berjumpa dengan Tuhan? Tentu hal yang jauh lebih menakjubkan dan menngentarkan. Itulah yang merupakan harapan semua orang namun ketika manusia berjumpa dengan Tuhan secara langsung, maka Israel - termasuk Musa - percaya mereka pasti akan mati. Oleh karena itu mereka menguduskan diri terlebih dahulu. Tapi apa yang terjadi? Bahkan mendengar suara Tuhan pun mereka merasa takut dan gentar; Keluaran 19:17-20 (TB)  Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung. Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh. Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas. Kedasyatan Tuhan mereka rasakan demikian hebat dan dasyat. Bahkan mereka tak akan sanggup berhadapan dengan Tuhan; Keluaran 19:21-22 (TB)  Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa: "Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan TUHAN hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak dari mereka akan binasa. Juga para imam yang datang mendekat kepada TUHAN haruslah menguduskan dirinya, supaya TUHAN jangan melanda mereka." Hanya Musalah yang sanggup untuk datang dan bercakap-cakap dengan Tuhan untuk menerima Firman-Nya.

Mengapa Musa sanggup? Mengapa yang lain tidak? Semua karena iman. Musa beriman kepada Tuhan. Dia percaya kepada-Nya dengan segenap hati; Ibrani 11:27 (TB)  Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan. Ya. Semuanya karena iman. Tentu bukan berarti kita bisa menantang untuk melihat Tuhan. Namun karena imanlah yang menuntun Musa mampu untuk bertemu Tuhan.

Milikilah iman selalu supaya kita selalu bersama-Nya.