Kis. 1 : 15-17, 21-26; Mzm. 1 1; Yoh. 5 : 9-13; Yoh. 17 : 6-19
Bersaksi adalah menjadi tugas dan tanggung jawab orang beriman dalam hidupnya. Itulah tugas para murid setelah kenaikan Tuhan Yesus ke Surga. Pemilihan Matias menambahkan murid yang duabelas itu menggantikan Yudas. Kesaksian itu tidak hanya untuk memberitakan jaln selamat melalui Tuhan Yesus namun juga untuk menguatkan dan meneguhkan pengharapan kita. 1 Yohanes 5:11-13 (TB) Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Hidup seperti inilah yang patut terus kita jaga; hidup yang beriman kepada Dia yang berkuasa di saat ini maupun juga yang memberi pengharapan kepada kita. Hidup yang seperti ini menjadikan hidup kita sebagai orang-orang yang digambarkan pemazmur; orang benar: Mazmur 1:3 (TB) Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Bagi orang-orang percaya yang diutus untuk bersaksi, bahkan Tuhan Yesus berdoa: Yohanes 17:15-19 (TB) Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
Jadi, apakah yang perlu kita khawatirkan tentang hidup dan kesaksian kita? Jika hidup dan kesaksian yang kita lakukan adalah benar maka kita tidak perlu takut dan khawatir. Tuhan beserta kita.