Amsal 21 : 10-16; Lukas 20 : 45-21 : 4
Selamat hari Rabu.
Amsal sejatinya memang dipakai supaya orang menjadi berhikmat namun, penulis dari awal sudah mengungatkan: jika orang menjadi bebal maka ia tidak akan pernah belajar apa-apa. Amsal 21:10-11 (TB) Hati orang fasik mengingini kejahatan dan ia tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya. Jikalau si pencemooh dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak diberi pengajaran, ia akan beroleh pengetahuan. Baginya dirinyalah yang paling benar. Dan atas kesalahannya, maka orang yang tak berpengetahuan yang mau belajar, merekalah yang mengambil pelajaran dari kesalahannya. Berbeda dengan orang bijak. Ketika orang bijak diberi pengajaran, ia mendapat pengetahuan. Dalam bacaan Lukas dikisahkan : dua jenis orang yang merasa dirinya benar; orang Farisi, yang merasa benar karena mengerti Taurat. Yang kedua: orang kaya, yang berlomba mempersembahkan supaya dianggap lebih besar/ banyak dari yang lain. Namun, apa kata Tuhan Yesus?
Lukas 21:3-4 (TB) Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
Ketulusan hati janda ini menunjukkan persembahannya lebih berharga.
Tuhan Yesus mengharap para murid belajar : menjadi orang yang bebal, fasik dan sombong tidak pernah akan belajar.
Doa:
Menjadi orang yang mau selalu belajar.