GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

HIDUP LEBIH BIJAK

Terpublikasi Fri, 31 Aug 2018   

oleh:

Ul. 4 : 1-2, 6-9; Mzm. 15; Yak. 1 : 17-27; Markus 7 : 1-8, 14-23

Mendengar dan melakukan adalah dua hal yang mudah dikatakan namun sulit untuk dilakukan. Dan inilah yang Tuhan perintahkan kepada umat Israel; supaya mereka mendengar dan melakukan, tidak menambah atau mengurangi namun melakukan tepat sesuai yang Tuhan firmankan. Ulangan 4:1-2 (TB)  "Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu. 

Itulah juga yang dinyatakan pemazmur tentang orang yang diperkenan untuk datang kepada Tuhan. Namun sayangnya sifat manusia seringkali menyalahartikan Firman Allah atau membelokan Firman itu untuk kepentingan sesaat. Mencuci tangan dan perkakas itu bagus namun jikalau peraturan itu hanya untuk kepentingan sesaat dari orang yang membuat atau menjaga supaya orang jangan melanggarnya, maka Firman itu menjadi hukum-hukum kaku sehingga manusia justru merasa tidak mendapatkan kedamaian. Oleh karena itu Tuhan Yesus mengingatkan tentang hukum tang najis dan suci; Markus 7:20-23 (TB)  Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."Tuhan Yesus ingin setiap orang menjaga prilaku kekudusan daripada sibuk untuk menyalahkan orang lain, bahkan menuduh orang lain.

Karena itu kata penulis kitab Yakobus: Yakobus 1:21-22, 25 (TB)  Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita memberlakukan hukum dengan ketat sehingga orang ketakuran atau kita tidak pernah menganggap hukum itu? Jadilah bijaksana. Tuhan ingin supaya kita mendengar dan melakukannya dengan baik.