Yeremia 3 : 1-5; Kisah Para Rasul 8 : 18-24
Selamat hari Kamis.
Pengkhianatan Israel kepada Tuhan diumpamakan pengkhianatan di dalam hubungan suami istri. Suatu penipuan yang dilakukan oleh Israel kepada Tuhan; Yeremia 3:4-5 (TB) Bukankah baru saja engkau memanggil Aku: Bapaku! Engkaulah kawanku sejak kecil! Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka atau menaruh dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya melakukan kejahatan."Tuhan memang tetap membuka tangan untuk pengampunan kepada Israel, setelah pengkhianatan yang mereka lakukan. Namun bukan berarti itu karena rayuan dari Israel. Tuhan tentu mengharapkan pertobatan yang sungguh-sungguh.
Keinginan untuk merayu kepada para rasul dilakukan oleh Simon supaya ia pun menerima Roh Kudus. Ia berusaha memberikan uang supaya ia bisa mendapatkan Roh Kudus. Kisah Para Rasul 8:20-23 (TB) Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang. Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah.
Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini; sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan."Ketika menyadarinya, Simon memohon supaya itu tak terjadi kepadanya.
Tuhan itu berbelas kasihan namun bukan berarti Dia bisa dibeli atau disuruh sesuai dengan kehendak dan keinginan kita. Dia tetaplah Tuhan dengan kasih dan kuasa yang ada pada-Nya.
