GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

IMAN YANG MENGGERAKKAN HIDUP

Terpublikasi Mon, 22 Apr 2019   

oleh:

1 Samuel 17 : 19-32; Kisah Para Rasul 5 : 17-26

Selamat hari Jumat.

Ketakutan itu dengan mudah mempengaruhi orang-orang sekitar. Oleh karena itu berita yang menakut-nakuti, apalagi dilakukan berulang-ulang akan mempengaruhi perasaan orang yang mendengarnya. Ketakutan yang semacam itulah yang terjadi kepada tentara Israel. Ketika Saul gentar dengan ancaman Goliat, maka anak buahnya, sekalipun kepada mereka ditawarkan hadiah yang besar, namun mereka takut dan gentar, termasuk Eliab, kakak Daud. Daud yang baru saja sampai di medan pertempuran, dan mendengar ancaman itu, setelah bertanya kepada beberapa orang, berkata Saul: 1 Samuel 17:32 (TB)  Berkatalah Daud kepada Saul: "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu."Tentu Saul dan tentara Israel heran, dengan apa Daud akan melawan Goliat yang gagah perkasa dan dengan persenjataan yang lengkap? 

Kekuatan Daud bukan kepada dirinya sendiri. 1 Samuel 17:26 (TB)  Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?
"Allah yang hidup, itulah sumber kekuatan Daud. Secara fisik ia jauh lebih kecil dari Goliat, ia juga tidak terlatih seperti tentara lain, senjata pun tidak namun keyakinan teguh kepada Allah yang hidup menjadikan ia menyatakan kesanggupan untuk melawan Goliat. Apakah Daud nekad saja? Tentu tidak. Imanlah yang menjadikan Daud menyatakan niatnya. Para rasul yang ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara, dan dibebaskan dari penjara oleh para malaikat, namun mereka kembali memberitakan Firman di Bait Allah. Apa yang menyebabkan mereka memberitakan Firman dengan berani?
Kisah Para Rasul 5:19-21 (TB)  Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya: "Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak."Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. 

Kekuatan iman menjadikan para rasul kembali mewartakan Firman Tuhan kepada orang banyak di Bait Allah. Iman jugalah yang mestinya menjadi pendorong kehidupan kita setiap hari, dalam juang dan gumul kita di dunia.

Doa:
Pimpin kami punya iman sebesar biji sesawi.