GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

KASIH KARUNIA YANG MENYELAMATKAN

Terpublikasi Tue, 18 Sep 2018   

oleh:

1 Raj. 22 : 24-40; Roma 11 : 25-32

Mengatakan yang benar dengan jujur, itulah yang mesti dilakukan. Dan kita semua tahu itu tidak mudah. Ketika yang benar dan jujur itu suatu hal yang pahit, tentulah itu menjadikan orang tidak suka. Itulah yang dialami Mikha. Ahab, raja Israel sedang bersepakat dangan raja Yehuda untuk merebut Ramot Gilead. Empat ratus nabi mengizinkan mereka berangkat perang namun Yosafat, Raja Yehuda meminta bertanya lagu kepada nabi lain. Tinggal Mikha, seorang nabi yang tidak disuka oleh Ahab yang belum ditanya, dan ketika ia dibujuk untuk berkata yang sama, ternyata ia tetap mengatakan kebenaran yang menyakiti hati Ahab. Karena itulah Zedekia menampar Mikha. Dan ketika mereka tetap maju berperang terbukti bahwa Ahab sekalipun tidak memakai pakaian kebesarannya tetap saja mati, seperti nubuat Mikha.
Kebenaran tidaklah berarti suara terbanyak. Kemauan untuk mendengar kebenaran sekalipun menyakitkan, itulah yang mesti kita lakukan dalam hidup kita. Manusia sering lupa hal ini. Kita lebih suka mendengar yang manis sekalipun itu bohong. Bahkan Israel pun lalai menjaga ketaatannya kepada Tuhan sehingga mereka menjadi seteru Allah.
Namun dibalik itu semua di dalam Injil maka setiap orang yang mau percaya kepada Kristus, maka kita mendapatkan kemurahan Allah; Roma 11:28-31 (TB)  Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.
Inilah kasih Allah kepada dunia yang tidak terhalangi apapun juga. Oleh karena itu sebagai orang yang diselamatkan karena kasih karunia Allah, mari kita terus menjaga percaya kita.