Pengkotbah 3 : 16-4 : 8; Kolose 4 : 2-6
Selamat hari Selasa.
Bagaimana hidup di dunia ketika manusia hanya mengejar kesenangannya sendiri (di bawah matahari)? Bukankah hidup yang makin hari makin tidak adil? Bahkan pengkotbah mencatat: ketidaladilan justru terjadi di tempat di mana keadilan mestinya didapatkan. Pengkhotbah 3:16-17 (TB) Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan. Berkatalah aku dalam hati: "Allah akan mengadili baik orang yang benar maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan ada waktunya."Ini kontras dengan Pengadilan Allah. Dan ada waktunya Allah akan bertindak atas semua orang, baik orang benar maupun orang fasik. Sekalipun demikian ketika manusia masih hanya mementingkan diri sendiri, ketidakadilan, kesewenang-wenangan tetap muncul. Karena itu kebahagiaan manusia di dunia (yang mengutamakan diri sendiri) adalah kebahagiaan palsu belaka. Pengkhotbah 4:2-3 (TB) Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati, yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, yang sekarang masih hidup. Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada, yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari.
Jadi, akankah kita tetap hidup hanya mementingkan diri sendiri? Adakah kita tetap mencari dan "menikmati" bahagia yang palsu?
Paulus mengingatkan kepada jemaat Kolose bagaimana hidup yang berpaut dan bersandar hanya kepada Tuhan, itulah hidup orang beriman. Kolose 4:2-4 (TB) Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan. Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya.
Doa adalah pernyataan bahwa kita semata-mata mau bersandar kepada dan mengandalkan Tuhan dalam hidup yang kita jalani, dan kesediaan untuk mengubah prilaku kehidupan kita. Kolose 4:5-6 (TB) Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
Marilah kita terus berusaha untuk tetap bersandar kepada Tuhan dalam hidup kita, di tengah kuatnya arus dunia yang tetap mau mengutamakan diri sendiri. Nyatakanlah bahwa percaya kepada Tuhan itu adalah hidup yang memberi kebahagiaan sejati.
Doa:
Dimampukan untuk hidup benar di tengah situasi apapun.