GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

KETAATAN KEPADA TUHAN

Terpublikasi Thu, 22 Nov 2018   

oleh:

Yehezkiel 28 : 20-26; 1 Korintus 15 : 20-28

Selamat hari Jumat.

Menghina, mengejek, memfitnah bahkan menyebarkan berita bohong (hoax) tentang orang lain, seakan kini menjadi hal yang biasa, apalagi jika dikaitkan dengan suasana politik. Hal-hal di atas tentu bukan suatu perbuatan yang bisa dibenarkan karena itu pasti akan merendahkan.
Itulah juga yang terjadi kepada Sidon, tetangga Israel. Olok-olok atau hinaan diungkapkan oleh mereka kepada umat Tuhan.
Tuhan tidak suka dengan tindakan yang demikian, lalu Dia menyatakan : Yehezkiel 28:25-26 (TB)  Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada saat Aku mengumpulkan kaum Israel dari tengah suku-suku bangsa, di mana mereka berserak dan Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepada mereka di hadapan bangsa-bangsa, maka mereka akan diam di tanah mereka yang telah Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub. Mereka akan diam di sana dengan aman tenteram, mereka akan membangun rumah dan membuat kebun anggur. Ya, mereka akan diam dengan aman tenteram pada saat Aku menjatuhkan hukuman atas semua tetangganya yang menghina mereka. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka." Tuhan menyatakan apa yang aka terjadi kepada umat-Nya, Israel sehingga Sidon tak lagi menghina Israel. Hidup sebagai orang Kristen juga tidak lepas dari berbagai macam olokan atau hinaan, bahkan berbagai fitnah. Menghadapi semuanya itu, apakah kita harus berontak dan melawan? Kristus sendiri yang membuktikan kepada dunia; 1 Korintus 15:22 (TB)  Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Ya. Karya kasih Kristus yang menghidupkan kita kembali, menjadikan kita tak perlu membalas semua olokan dan hinaan dengan hal yang sama. Bahkan; 1 Korintus 15:27-28 (TB)  Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. 

Ya. Dalam segala hal kemenangan Kristus menjadikan kita menyembah kepada Bapa dalam Kristus Yesus.