Im. 26: 3-20 1 Tes. 4: 1-8
Setiap pilihan tentu ada konsekwensi (akibat)-nya; entah positif atau negatif. Ini yang mesti kita sadari ketika kita membuat sebuah keputusan dalam hidup kita. Karena itu sebelum mengambil tindakan, kita perlu merenungkan dan memperhitungkan, apakah pilihan kita lebih banyak untung atau ruginya? Imamat 26: 3 -20 adalah pilihan yang diperhadapkan oleh Tuhan kepada umat Israel; setia kepada Tuhan yang sudah membawa mereka keluar dari tanah Mesir atau melawan Dia. Dan Tuhan sudah membeberkan: semua ada konsekwensinya. Demikian juga kalau memilih menjadi orang Kristen. Paukus mengingatkan kepada jemaat Tesalonika: mesti ada kwalitas yang membedakan mereka sebagai orang Kristen, yang menunjukkan hidup benar sebagai orang beriman. 1 Tesalonika 4:1 (TB) Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.
Hidup beriman bukan sekedar melakukan ritual-ritual keagamaan. Hidup beriman berarti juga hidup benar, sesuai kehendak Allah: 1 Tesalonika 4:7 (TB) Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. Inilah juga panggilan dalam hidup kita sebagai orang Kristen masa kini. Memilih menjadi Kristen, tentu ada konsekwensinya.