1 Raj. 10 : 26-11 : 8; Ibr. 11 : 4-7
Cinta kepada dunia seringkali membutakan kita dari setia kepada Tuhan, juga menjadikan kita tidak mampu melakukan tugas panggilan dan pengutusan kita lagi. Itulah yang dialami oleh Salomo dalam hidupnya. Dalam kitab 1 Raja-raja dikisahkan bagaimana Tuhan memberkati Salomo sedemikian rupa banyaknya, bahkan dengan segala harta yang melimpah. Namun sayang, kecintaan Salomo kepada kecantikan duniawi menjadikan Salomo beralih setia dari Tuhan; 1 Raja-raja 11:1-2 (TB) Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
Karena menurut kepada istri-istrinya, Salomo tidak lagi setia kepada Tuhan, dan memperbolehkan bahkan mendirikan dan menyembah berhala-berhala milik bangsa lain. Sangat disayangkan, Salomo-raja yang selagi mudanya meminta hikmat kepada Tuhan untuk memerintah bangsa Israel, di akhir hidupnya, Salomo mendukakan Tuhan dengan tidak lagi setia kepada Dia. Penulis kitab Ibrani mengajak kita untuk mengingat bahwa iman-lah yang menuntun dan menolong kita untuk mendapatkan kebaikan Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Karena itu penulis kitab Ibrani berkata: Ibrani 11:6 (TB) Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Jadi, mari kita dalam sepanjang hidup kita tetap dan terus menjadi orang yang beriman kepada Tuhan; menjadi orang berpaling kepada Allah, percaya bahwa Allah ada, dan Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.