Bilangan 9 : 9-14; Lukas 10 : 25-37
Selamat hari Sabtu.
Perayaan dan peringatan, mengapa itu penting? Tentu bukan sekedar memperingati atau mengenang. Perayaan dan peringatan itu merupakan sarana untuk mengingatkan kepada orang zaman sekarang tentang semangat apa yang dirayakan. Itulah mengapa baik mesti merayakan Paskah; Bilangan 9:11-12 (TB) Pada bulan yang kedua, pada hari yang keempat belas, pada waktu senja, haruslah orang-orang itu merayakannya; beserta roti yang tidak beragi dan sayur pahit haruslah mereka memakannya. Janganlah mereka meninggalkan sebagian dari padanya sampai pagi, dan satu tulang pun tidak boleh dipatahkan mereka. Menurut segala ketetapan Paskah haruslah mereka merayakannya.
Baik mereka yang najis karena mayat, dalam perjalanan, seluruh umat bahkan juga orang asing yang bersama dengan orang Israel mereka diajak bahkan didorong untuk merayakan dan memperingati Paskah sebagai peringatan kasih Allah yang membebaskan umat dari perbudakan di Mesir.
Pertanyaan tentang bagaimana supaya beroleh hidup yang kekal dari kitab Lukas 10 : 25 oleh seorang ahli Taurat, ditunjukkan oleh Tuhan Yesus dengan bagaimana ia harus memahami hukum Taurat, dan dengan jelas orang itu mengatakan tentang (yang kita kenal dengan) hukum kasih. Namun, tahu saja tidak cukup. Karena itu Tuhan Yesus melanjutkannya; Lukas 10:28 (TB) Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Sekalipun demikian ia masih menanyakan : siapa sesama manusia, dan karena itu, Tuhan Yesus menguraikan tentang "Orang Samaria yang baik hati". Mengingat dan melakukan itu penting. Sebuah peringatan yang dihayati maknanya menjadikan kita mampu untuk melanjutkan semangat dari peringatan itu. Demikian juga ketika kita tidak hanya memahami hukum atau atutan namun juga melakukannya dalam hidup ini maka kita akan menjadi orang yang memahami dan melakukannya sebagai sebuah gaya hidup kita yang kita lakukan dengan segenap hati.
Karena itu mari menjadi orang yang paham namun juga melakukan segala kehendak Allah dalam hidup kita.