Mazmur 150; Hosea 5: 15-6: 6; 2 Yohanes 1: 1-6
Selamat hari Selasa.
Kasih setia Tuhan tak berkesudahan bagi umat-Nya. Oleh karena itu Tuhan patut dipuji. Namun sayangnya tidak demikian manusia. Sekalipun berjanji, manusia lebih sering ingkar; Hosea 6:4, 6 (TB) Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.
Manusia mengira Tuhan bisa disuap dengan korban-korban yang mereka persembahkan padahal tidaklah demikian. Oleh karena itu kesetiaan kepada Tuhan mestilah dibangun, juga dalam kehidupan bersama dalam jemaat. Yohanes mengingatkan: 2 Yohanes 1:4-6 (TB) Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa. Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu — bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya — supaya kita saling mengasihi. Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.
Jadi, bangunlah kesetiaan kepada Tuhan dalam persekutuan kita sehingga kasih kepada Tuhan menjadi pola hidup bersama. Bangun dalam keluarga. Bangun dalam jemaat.
Doa :
Masyarakat yang siap untuk divaksin demi menjaga diri dan masyarakatnya.
