GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

MENJADI ALAT DAMAI SEJAHTERA

Terpublikasi Tue, 28 Nov 2017   

oleh:

Est. 8: 3-17; Why. 19: 1-9

Kemenangan itu memabukkan. Sebuah kemenangan seringkali membuat orang lupa diri. Apalagi jika sebelum ia menang, penderitaan bahkan penindasan yang ia alami. Tentu balas dendam adalah tindakan yang dianggap wajar dan dimaklumi banyak orang. Namun, itukah sikap orang beriman? Ester menang atas Haman yang merancangkan kejahatan bagi umat Israel di seluruh kerajaan Babel. Dia bisa minta apa saja dan melakukan apa saja. Namun itu tidak dilakukan Ester. Dia hanya minta supaya undang-undang yang dirancang Haman untuk memusnahkan bangsa Israel (Ester 3: 13) dihapuskan. Dan itu yang disetujui oleh raja. Membawa pesan damai, termasuk kepada orang yang memusuhi kita, itulah bagian dari hidup orang beriman. Hidup kita mestilah merancangkan apa yang baik, bukan untuk diri kita sendiri namun juga untuk orang lain dalam hidup kita. Hidup yang merayakan kebaikan bagi semua, damai bagi semua sehingga hidup damai sejahtera/ syalom itu tidak hanya dinikmati oleh aku/ kami namun oleh seluruh dunia ini.

Wahyu 19:5 (TB)  Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!" Jadi, sudahkah hidup kita; kemenangan kita; jabatan kita - menjadi alat damai sejahtera bagi semua?