Kej. 8:1-19; Rm. 6:1-11
Air itu menyegarkan. Air juga melegakan. Dan air yang banyak memang menghanyutkan dan menghancurkan. Namun air yang banyak itu kemudian membaharui bumi. Bumi yang tadinya penuh dengan dosa dan kekerasan menjadi baru karena kuasa Tuhan melalui air bah. Kejadian 8:1-3 (TB) Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun. Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit dan berhentilah hujan lebat dari langit, dan makin surutlah air itu dari muka bumi. Demikianlah berkurang air itu sesudah seratus lima puluh hari. Setelah semua pembaharuan hidup karena karya kasih Kristus, apa yang mesti kita lakukan? Ada banyak orang beranggapan: melakukan dosa lagi. Benarkah? Tentu tidak.
Roma 6:1-2 (TB) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Kita tak boleh lagi melakukan dosa. Kita tidak boleh menjadikan pengorbanan Kristus, kasih Kristus menjadi sia-sia.
Roma 6:10-11 (TB) Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Inilah hidup yang sudah diselamatkan darah Kristus: hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.