Yes. 42 : 5-9; Kis. 10 : 34-43
Nama Tuhan adalah merupakan jaminan. Mengapa? Tuhan tidak akan pernah berbohong atau mengingkari janji-Nya. Itu sudah terbukti dalam segala waktu. Dan, janji yang Tuhan berikan adalah janji untuk memberikan keselamatan kepada umat-Nya, Israel; Yesaya 42:6-7 (TB) "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
Dan itu semakin jelas bahwa janji keselamatan tidak hanya untuk satu bangsa tertentu, Israel. Israel adalah sarana Tuhan memberikan keselamatan kepada dunia, dan yang diselamatkan adalah mereka yang percaya kepada-Nya; Kisah Para Rasul 10:34-36 (TB) Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.
Ya. Kuasa Tuhan tidak terbatas kepada orang atau bangsa tertentu. Keselamatan itu diberikan kepada dunia, supaya dunia diselamatkan oleh karya kasih-Nya. Dalam narasinya, Petrus menyatakan; Kisah Para Rasul 10:40-42 (TB) Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati.
Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.
Ya. Setiap orang percaya -kita- adalah juga saksi kebangkitan-Nya. Sudahkah kita menjadi saksi melalui hidup kita?