GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Menjadi Umat yang Benar

Terpublikasi Mon, 15 Apr 2024   

oleh:

Mazmur 135; Yesaya 26:1-15; Markus 12:18-27

Selamat hari Rabu.

Seruan pemazmur (Mzm. 135) dinubuatkan oleh kembali oleh Yesaya tentang kelepasan dari Tuhan, dan siapa yang menjadi umat yang akan berdiam di kota yang dibuat oleh Tuhan. Yesaya 26:1-4 (TB)  Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: "Pada kita ada kota yang kuat, untuk keselamatan kita TUHAN telah memasang tembok dan benteng. Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya masuk bangsa yang benar dan yang tetap setia! Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal. Mempunyai Tuhan sebagai tempat perlindungan yang kekal menjadikan umat menaruh pengharapan dan mau bersandar kepada Dia. Bagi orang yang bersandar kepada Tuhan, bukan hal duniawi lagi yang dipikirkan. Semua mengarah kepada Tuhan (Yes. 26:7-15). Untuk itu ketika orang Saduki bertanya tentang perkawinan dan siapa yang menjadi suami dari perempuan yang menikah dengan laki-laki bersaudara sesuai dengan aturan di Israel (Mark. 12:19-23). Tuhan Yesus berkata: Markus 12:24-27 (TB)  Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.

Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?
Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat! "Tuhan Yesus mengingatkan Tuhan yang dipercaya tidak berfokus kepada kedagingan namun kepada kehidupan. Maka bukan hal duniawi yang mestinya dipikirkan namun bagaimana hidup sebagai orang benar.

Tidakkah kita memikirkan dan melakukan hal itu?

Doa:
Anggota jemaat yang melayani dengan giat.