oleh: Pdt. Agus Wijaya (GKI Serpong)

Yes. 6: 1-8; Luk. 5: 1-11

Utusan adalah orang atau sekelompok orang yang membawa kuasa dari yg mengutus untuk disampaikan kepada orang/ kelompok lain. Dia mewakili orang yang mengutusnya. Lalu, siapakah utusan Tuhan? Utusan Tuhan memang dipilih oleh Tuhan. Apa alasan seseorang dipilih menjadi utusan?
Cara dunia menjadikan seorang yang diutus adalah berdasarkan kemampuan-kemampuan yang lebih dari calon utusan; itu sudah jamak di mana-mana. Yang paling pintar, paling cakap, paling lugas, paling teliti, paling cekatan dsb. Lalu kalau utusan Tuhan? Dari dua bacaan ini jelas Yesaya dan Petrus bukanlah orang yang "super". Dalam kedua bacaan paling tidak ada dua hal yang mereka sebutkan: berdosa dan lemah. Namun, Tuhan tetap memakai juga. Utusan Tuhan mestinya adalah orang yang bertobat, rendah hati, mau mendengar Tuhan, menerima pengutusan itu dengan sepenuh hati. Bukankah kita yang sudah percaya juga adalah utusan Tuhan? Kalau Tuhan memilih kita sebagai utusan- Nya, bukan karena kita memiliki kemampuan tetapi karena Tuhan mau menjadikan kita alat di tangan-Nya. Karen itu, milikilah sikap seorang utusan Tuhan yang bertobat, rendah hati, mau mendengar Tuhan, dan mau menerima pengutusan itu dengan segenap hati seperti kata Yesaya :"Ini aku, utuslah aku."