2 Raja-raja 18 : 9-18; 1 Timotius 4 : 6-16
Selamat hari Selasa.
Di zaman raja Hizkia, orang Israel di Samaria tidak patuh kepada Tuhan. Dengan tangan raja Asyur, Tuhan membuang mereka. 2 Raja-raja 18:11-12 (TB) Raja Asyur mengangkut orang Israel ke dalam pembuangan ke Asyur dan menempatkan mereka di Halah, pada sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai, oleh karena mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan melanggar perjanjian-Nya, yakni segala yang diperintahkan oleh Musa, hamba TUHAN; mereka tidak mau mendengarkannya dan tidak mau melakukannya. Oleh karena mereka tidak lagi mau mendengar suara Tuhan maka Tuhan menghukum mereka. Bagaimana dengan Yehuda?
2 Raja-raja 18:14-16 (TB) Hizkia, raja Yehuda, mengutus orang kepada raja Asyur di Lakhis dengan pesan: "Aku telah berbuat dosa; undurlah dari padaku; apa pun yang kaubebankan kepadaku akan kupikul." Kemudian raja Asyur membebankan kepada Hizkia, raja Yehuda, tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas. Hizkia memberikan segala perak yang terdapat dalam rumah TUHAN dan dalam perbendaharaan istana raja. Pada waktu itu Hizkia mengerat emas dari pintu-pintu dan dari jenang-jenang pintu bait TUHAN, yang telah dilapis oleh Hizkia, raja Yehuda; diberikannyalah semuanya kepada raja Asyur. Hizkia sadar akan keberadaan bangsanya yang tak setia kepada Tuhan dan dia mencari akal untuk menyelamatkan Yehuda dari raja Asyur.
Adakah kita selalu sadar akan hidup kita? Sampai di manakah percaya kita kepada Tuhan? Adakah masih terus terjaga, atau sudah mulai kendor?
Paulus mengingatkan kepada Timotius bahwa jika ia menjaga percaya jemaat kepada Tuhan, maka ia akan konsisten. 1 Timotius 4:6 (TB) Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini. Dan untuk itu ada dua hal yang perlu Timotius lakukan: 1 Timotius 4:7-11 (TB) Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya. Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu. Dan juga, 1 Timotius 4:13-16 (TB) Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar. Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. Dua hal yang menjaga Timotius dalam hidupnya sendiri maupun ketika ia menjagai umat Tuhan yang dipercayakan kepadanya.
Adakah kita juga tetap bertekun untuk menghayati Firman Tuhan, dan mengawasi ajaran kita sendiri sehingga kita pun tetap konsisten?
Doa:
Bertekun untuk tetap percaya kepada Tuhan.
Persidangan XIII MSW GKI SW Jawa Tengah, 10-12 September 2019.