Hab. 2:12-20; 1 kor. 5:9-13
Sepulang dari kebaktian seorang istri berkata kepada suaminya, "Wah, kotbah pendeta hari ini bagus. Cocok buat kamu. Kamu mesti dengar kotbah itu." Benarkah sebuah kotbah hanya cocok kepada si A dan bukan kepada B? Benarkah kotbah pendeta cocok untuk pasangan kita, dan tidak akan menegur kita? Tentu tidak. Setiap Firman pasti akan dan harus menegur, mengingatkan, menguatkan setiap orang yang membaca dan merenungkannya. Dan yang terpenting setelah itu adalah: apakah itu membuat perubahan hidup atau tidak? Umat Allah di masa Habakuk tetap mendengar suara Tuhan lewat Firman-Nya. Namun, berubahkah? Habakuk 2:14 (TB) Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.
Sekalipun Firman Tuhan tercurah sedemikian, sayangnya umat-Nya tak berubah. Tetap saja berlaku lalim ketika berkuasa. Tetap saja membuat dan menyembah berhala, dan melakukan kejahatan lainnya. Sama seperti jemaat di kota Korintus: 1 Korintus 5:11 (TB) Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. Tuhan mengharapkan umat yang kudus. Oleh karena itu mereka tentu saja harus mengingatkan rekan yang hidupnya tak sesuai dengan hikmat Tuhan namun kalau mereka tetap tak mau? Jangan bergaul dengan mereka, itu nasehat Paulus. Karena pengaruh buruk mudah menular. Jadi, dengarkan Tuhan dan lakukan apa yang berkenan kepada-Nya. Sambil ingat: Habakuk 2:19-20 (TB) Celakalah orang yang berkata kepada sepotong kayu: "Terjagalah!" dan kepada sebuah batu bisu: "Bangunlah!" Masakan dia itu mengajar? Memang ia bersalutkan emas dan perak, tetapi roh tidak ada sama sekali di dalamnya. Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!