GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

PAKAI MATA ROHANIMU!

Baru Thu, 20 Oct 2016   

oleh:

Yl. 1:1-20 2; Tim. 3:1-9

Keadaan yang tidak sesuai dengan harapan, kacau balau, hasil panen yang habis, ternak yang tak menghasilkan bahkan mati seringkali menimbulkan anggapan: Tuhan sudah tidak ada. Tuhan sudah meninggalkan kita. Itulah gambaran Yoel tentang sikap bangsa Israel menanggapi keadaannya. Keadaan seperti itu semuanya kita anggap gelap  dan tak ada pengharapan, dan dalam keadaan seperti itu manusia akan mengandalkan diri sendiri atau mencari pertolongan lain.

Benarkah Tuhan meninggalkan kita? Benarkah Tuhan tak lagi mau berpaling dan berbelaskasihan kepada kita? Yoel mengajak umat melihat dengan mata iman, bukan mata jasmani. Dia, Tuhan ada dan tetap ada bersama dengan kita. Yoel 1:19 (TB)  Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, sebab api telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun, dan nyala api telah menghanguskan segala pohon di padang. Dalam segala kehancuran, Tuhan adalah tempat bersandar. Namun yang terjadi di masa Yoel bukan hanya terjadi pada waktu itu. Ketidakmauan orang bersandar kepada Tuhan juga menggejala, bahkan sampai hari ini. Sayangnya itu juga terjadi dalam persekutuan orang percaya. Paulus mengingatkan kepada Timotius dan juga kepada kita hari ini; 2 Timotius 3:1-5 (TB)  Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Maka dari itu, tirulah Yoel. Apapun keadaan kita tetaplah bersandar kepada Tuhan, jangan bersandar pada pengertian kita sendiri.
Jadikan Dia tempat berharap yang abadi sekalipun mungkin mata jasmani kita tak melihat harapan. Pakai mata rohanimu, imanmu!