Kejadian 45 : 3-15; Mazmur 37 : 1-11; 1 Korintus 15 : 35-38, 42-50; Lukas 6 : 27-38
Selamat hari Minggu. Pandangan-pandangan yang negatif; curiga, marah, benci menjadikan kita tidak mampu melihat sebuah peristiwa atau ketika kita bergaul dengan seseorang dengan pandangan yang positif. Peristiwa Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya di masa muda jika dipandang dengan negatif, maka Yusuf - _karena kekuasaannya_ - bisa berlaku apa saja kepada saudara-saudaranya. Namun Yusuf tidaklah demikian.Kejadian 45:8 (TB) Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.Yusuf memandang semua peristiwa di sepanjang jalan hidupnya adalah rancangan Tuhan ubtuk memberikan kebaikan bagi Yusuf, dan bagi saudara-saudaranya. Pemazmur meneguhkan;Mazmur 37:5-6 (TB) Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.Yusuf mempercayakan hidupnya ada di tangan Tuhan. Yusuf berpandangan: Tuhan sudah mempersiapkan apa yang terjadi hari itu (kelaparan di tanah Kanaan) jauh hari ketika ia dijual, dan berbagai peristiwa sampai ia menjadi orang kepercayaan Firaun. Maka ia tidak dendam dan sakit hati, bahkan Yusuf menghibur saudara-saudaranya yang takut dan gemetar. Memiliki pandangan yang positif karena kita menyerahkan segala jalan hidup kita kepada Tuhan menjadikan kita menjalani hidup tanpa beban. Tuhan Yesus mengingatkan apa yang mesti dilakukan kepada orang yang memusuhi kita;Lukas 6:27-28 (TB) "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.Tentu hal ini dilandasi dengan maksud yang baik, tanpa dendam atau kebencian. Dengan kasih yang tulus, sama seperti Tuhan mengasihi kita yang bandel, jahat dan melawan kepada-Nya. Ini semua karena:Lukas 6:31 (TB) Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.Sampai di sini, tentu banyak yang mengatakan: sulit, tidak mudah, tidak mungkin. Namun, ingatlah: teladan Bapa dalam diri Tuhan Yesus Kristus menjadi pedoman kita bagaimana kita sudaj dikasihi. Mengapa kita tidak mengasihi orang lain setulus kasih Allah kepada kita? Tuhan Allah telah membangkitkan kita dari kemanusiaan lama kita. Oleh karena itu hendaklah kita menjadi orang yang menyadari bahwa karya kasih Allah menjadikan kita sebagai manusia-manusia baru di dalam kebangkitan-Nya;1 Korintus 15:38, 42-44 (TB) Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri. Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.Jadi, karena kita bukan dari dunia ini tetapi dari Allah, mari kita pun hidup dengan kasih Allah kepada semua orang.Doa: Memohon supaya Tuhan memapukan untuk berpikir positif kepada orang lain dan peristiwa hidup supaya mampu mengasihi sebagaimana Tuhan telah mengasihi.