Yesaya 6 : 1-13; Mazmur 138; 1 Korintus 15 : 1-11; Lukas 5 : 1-11
Selamat hari Minggu.
Apa itu panggilan Tuhan? Seringkali orang menyalahartikan "panggilan Tuhan" menjadi: profesi tertentu, yaitu yang berkaitan dengan yang rohani: romo pastur, suster, pendeta, penginjil, dan lain-lain. Padahal setiap kita dipanggil oleh Tuhan untuk melakukan kehendak Tuhan dalam hidup ini.
Semua profesi, pekerjaan atau tanggung jawab adalah panggilan Tuhan kepada setiap kita, dan Tuhan mau supaya kita mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Namun, kita sering seperti Yeremia dan Petrus. Menolak panggilan Tuhan, dan merasa tidak layak. Kita semua diajak menyadari: apapun yang kita buat adalah panggilan Tuhan kepada kita, termasuk apa yang kita kerjakan saat ini. Kenapa kita harus sungguh-sungguh?
1. Tuhan sudah mempersiapkannya (ay.5), bahkan Tuhan berkata: sejak semula diri kita, Tuhan sudah mempersiapkan setiap kita untuk mengerjakan panggilan Tuhan kepada kita masing-masing.
2. Tuhan menjaga kita (ay. 8). Jangan takut. Sesulit apapun apa yang kita hadapi, Tuhan menjaga kita. Dia pasti menolong kita dan mempersiapkan jalan keluar terbaik.
3. Tuhan memperlengkapi kita kita (ay. 9). Tuhan tidak pernah memanggil dan mengutus orang dengan tangan hampa. Pasti Tuhan memperlengkapi setiap kita jika Dia memanggil kita untuk melakukan panggilan-Nya.
Para muridpun menerima panggilan Tuhan. Petrus diajak untuk menjadi penjala manusia dari profesinya menjala ikan.
Mengapa kita perlu menaggapi dengan positif panggilan itu? 1 Korintus 15:9-11 (TB) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya. Paulus mengajak kita untuk mengingat bahwa panggilan kita pertama-tama diawali dengan pengampunan dosa kita; Tuhan melayakkan kita untuk menjadi milik-Nya. Mari kita menanggapi dengan positif panggilan kita dengan mengerjakan panggilan itu sepenuh hati. Pemazmur menegaskan: semua kesediaan kita oleh karena ucapan syukur kita atas apa yang Tuhan perbuat kepada kita. Mazmur 138:7-8 (TB) Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku. TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!
Tidakkah kita bersyukur?