Zak. 10 : 1-12; Mat. 18 : 6-9
Selamat hari Rabu.
Mengapa sekalipun zaman sudah makin maju, orang masih saja tertipu dengan penyembuhan, penggandaan uang, investasi gaib, perdukunan dan lain sebagainya? Tentu selain teknik komunikasi yang membuat orang begitu percaya, hal ini ditunjang dengan keunginan dan harapan mendapat segala sesuatu (kesembuhan dan kekayaan) dengan cara yang mudah dan (menurut yang mempengaruhi) lebih memberi kepastian. Oleh karena itulah tak jarang orang tertipu dengan praktek yang seperti ini. Dan yang tertipu bukan hanya yang berpendidikan rendah dan miskin, mereka yang berpendidikan tinggi dan kaya pun juga tertipu. Ingin mendapat kepastian yang lebih kelihatan, itulah yang menjadikan pemimpin umat menyerahkan percayanya kepada bangsa lain sehingga mereka meninggalkan Tuhan dan menyerahkan bangsanya kepada kuasa bangsa lain. Zakharia 10:3 (TB) "Terhadap para gembala akan bangkit murka-Ku dan terhadap kepala-kepala kawanan kambing Aku akan mengadakan pembalasan, sebab TUHAN semesta alam memperhatikan kawanan ternak-Nya, yakni kaum Yehuda, dan membuat mereka sebagai kuda keagungan-Nya dalam pertempuran.
Tuhan tidak tinggal diam karena Dialah yang memiliki umat Israel, dan Dia menyelamatkan umat Yehuda. Tuhan memberikan peringatan kepada para pemimpin supaya mereka tidak menjadikan umat Tuhan sebagai objek demi kepentingan mereka sendiri, bahkan Tuhan yang akan menguatkan, membimbing mereka sehingga sekalipun mereka di pembuangan, umat tetap mengingat Tuhan. Menjadi seorang pemimpin haruslah meneladan kepada Tuhan yang memperhatikan umat-Nya dengan baik, menuntun kepada kebenaran.
Karena itu Tuhan Yesus mengingatkan; Matius 18:6-7 (TB) "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
Ya. Berlakulah yang seharusnya. Bukankah saudara pun pemimpin?