Ams. 12 : 10-21; Gal. 5 : 2 - 15
Orang benar dan orang fasik itu berbeda. Berbeda sejak dari maksud hatinya(yang tak kelihatan), berbeda dari perbuatannya, maupun berbeda dari buah apa yang dihasilkan dari maksud hati itu; entah baik atau jahat. Amsal 12:14 (TB) Setiap orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya. Itulah inti dari kitab-kitab hikmat; Mazmur, Ayub, Amsal, Pengkotbah, dll. Ajaran ini dipelajari dalam sekolah para calon pemimpin agama, yang mereka ajarkan kepada banyak orang. Namun ternyata kehidupan yang berat dan sulit menjadikan orang dengan mudah mengambil jalan untuk menjadi orang fasik. Paulus menasehati orang-orang di daerah Galatia. Ia sangat sedih karena iman mereka dibelokkan. Ada orang yang mengajarkan bahwa jika mereka mau menjadi Kristen, maka mereka harus mengikuti tradisi Yahudi. Padahal tidak demikian. Galatia 5:3-5 (TB) Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia. Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.
Paulus mengajak mereka untuk kembali beriman hanya kepada Kristus; bahwa hanya melalui Dia, keselamatan Allah dinyatakan. Mari, dalam hidup kita mengikut Dia, kita punya hati yang tulus murni untuk percaya dan mempercayakan hidup kita (trust) kepada Tuhan.