Mazmur 82; Amos 2:4-11; Kisah Para Rasul 7:9-16
Selamat hari Jumat.
Tuntutan untuk berlaku adil dan benar bukan hanya untuk bangsa-bangsa lain (Amos 1:1-2:3). Untuk umat Tuhan, merekapun dituntut berlaku adil. Namun ternyata kesalahan yang sama dilakukan oleh Yehuda, umat Tuhan (Amos 2:4-8). Padahal Tuhan telah menuntun mereka ke tanah perjanjian. Amos 2:9-11 (TB) Padahal Akulah yang memunahkan dari depan mereka, orang Amori, yang tingginya seperti tinggi pohon aras dan yang kuat seperti pohon tarbantin; Aku telah memunahkan buahnya dari atas dan akarnya dari bawah. Padahal Akulah yang menuntun kamu keluar dari tanah Mesir dan memimpin kamu empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kamu menduduki negeri orang Amori; Aku telah membangkitkan sebagian dari anak-anakmu menjadi nabi dan sebagian dari teruna-terunamu menjadi nazir. Bukankah betul-betul begitu, hai orang Israel?" demikianlah firman TUHAN. Dalam semuanya itu, Tuhan bertindak adil dengan membuang mereka, dan mengingatkan mereka dengan perantaraan nabi dan nazir. Kisah Yusuf dijadikan inspirasi bagi orang percaya supaya mereka hanya bergantung kepada Tuhan, sekalipun yang jahat yang terjadi Tuhan pasti bertindak yang baik bagi orang benar. Undangan untuk percaya kepada Tuhan dan karya-Nya seperti Yusuf menanggapi jalan hidupnya, karena itu ia tetap baik kepada mereka yang berbuat jahat, itulah yang diteladankan penulis. Kisah Para Rasul 7:9-10 (TB) Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia, dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.
Penyertaan Tuhanlah yang menjadikan Yakub dan keluarganya terpelihara (Kis. 7:11-16). Hidup orang beriman berlandaskan iman kepada Tuhan dan tetap melakukan yang benar sekalipun yang jahat dilakukan kepadanya.
Doa:
Pemerintah dari pusat ke daerah yang memikirkan kehidupan rakyatnya.