GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

PEWARTA KRISTUS

Terpublikasi Fri, 10 May 2019   

oleh:

Kisah Para Rasul 9 : 36-43; Mazmur 23; Wahyu 7 : 9-17; Yohanes 10 : 22-30

Apa yang akan kita lakukan selagi kita hidup? Apakah hidup kita hanya berarti untuk diri kita sendiri? Atau bahkan kita tidak peduli dengan orang lain? Tabita atau Dorkas adalah seorang murid Tuhan di Yope. Dia sakit lalu meninggal. Petrus ada di Lida, dekat Yope lalu dipanggil. Yang menarik adalah orang-orang yang datang. Kisah Para Rasul 9:39 (TB)  Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. Janda-janda menunjukkan bukti kebaikan Dorkas kepada mereka yang tersisih dan hina. Itulah Injil yang pertama-tama mereka terima.

Tidakkah lewat apa yang kita lakukan kita bisa memberitakan Injil tentang Tuhan yang adalah gembala dalam hidup kita? Sehingga apa yang tertulis dalam Mazmur 23 tidak hanya indah dinyanyikan atau didaraskan namun dialami oleh orang lain melalui kita. Mengapa kita? Karena kita adalah kitab yang terbuka dari karya kasih Allah di sini dan saat ini. Kita yang telah menjadi umat tebusan Tuhan. Yohanes 10:27-30 (TB)  Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

Aku dan Bapa adalah satu."Tidakkah kita rindu menjadi barisan: Wahyu 7:9-10 (TB)  Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!" Ya. Kita menjadi kumpulan yang diselamatkan oleh kuasa kematian dan kebangkitan Kristus. Wahyu 7:13-17 (TB)  Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?
"Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." 

Mari, kita kuat dan teguh pada iman percaya kita, memelihara hidup dalam cinta kasih kepada sesama untuk memberitakan Injil kasih Kristus kepada dunia, dan tetap berpengharapan kepada Tuhan.

Doa:
Menjadi umat yang mewartakan kasih Kristus dalam hidup setiap hari.