Kel. 9 : 13-35; Kis. 27 : 39-44
Setiap manusia tentu ingin hidupnya berjalan dengan baik. Untuk itulah setiap kita punya rencana. Namun tidak semua hal dalam hidup kita berjalan sesuai dengan rencana kita. Inilah yang mestinya menjadikan kita selalu berserah dan bersandar kepada Tuhan. Tuhan telah berkali-kali menjatuhkan tulah kepada Mesir namun berkali-kali juga Firaun mengeraskan hati dan ingkar janji membiarkan umat Israel kembali ke tanah Kanaan. Bahkan setelah Firaun berjanji untuk membiarkan umat Israel pergi, dan tulah ketujuh, hujan es berhenti; Keluaran 9:34-35 (TB) Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti, maka teruslah ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati, baik ia maupun para pegawainya.
Berkeraslah hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi — seperti yang telah difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa. Firaun berkeras hati karena mau menuruti rancangannya sendiri. Ia tak melepaskan umat Israel dan tetap menjadikan mereka sebagai budak di Mesir. Mengeraskan hati, dan tidak mau mendengar kehendak Tuhan bukankah dua hal yangbseringkali dilakukan oleh kita, manusia? Kita ingin mencari kehendak sendiri, atas hidup yang Tuhan rancangkan. Para prajurit yang mengawal para tahanan yang dibawa ke Roma setelah kapal kandas hendak membunuh mereka, namun dalam rencana Tuhan, perwira itu menyelamatkan mereka semua; Kisah Para Rasul 27:42-44 (TB) Pada waktu itu prajurit-prajurit bermaksud untuk membunuh tahanan-tahanan, supaya jangan ada seorang pun yang melarikan diri dengan berenang.
Tetapi perwira itu ingin menyelamatkan Paulus. Karena itu ia menggagalkan maksud mereka, dan memerintahkan, supaya orang-orang yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat, dan supaya orang-orang lain menyusul dengan mempergunakan papan atau pecahan-pecahan kapal. Demikianlah mereka semua selamat naik ke darat.
Tidakkah kita mau selalu berserah hanya kepada kehendak Tuhan? Kita punya rancangan, betul. Kita tentu berharap yang terbaik dalam rancangan kita. Namun atas semua yang terjadi dan kita lakukan, berserahlah selalu kepada kehendak Tuhan. Dia tahu apa yang terbaik untuk hidup kita, sekalipun kadang tidak kita pahami jalan-Nya.