Kel. 2: 15-25; 1 Petr. 2: 9-12
Rancangan Tuhan, siapa yang tahu sampai detailnya? Orang berimanpun hanya tahu: Tuhan memberi jalan, Tuhan yang menyertai sepanjang jalan dan Tuhan menuntun dalam segala kebaikan-Nya. Selebihnya? Tak ada yang tahu.Musa juga tidak tahu mengapa ia harus menjadi orang asing di Midian; bertemu Rahuel di sumur, tinggal di rumah imam Median dan berkeluarga.Musa tidak tahu: ia bagian dari rencana besar Tuhan:Keluaran 2:23-25 (TB) Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.Ya. Musa adalah alat di tangan Tuhan untuk menyelamatkan Israel. Di Midian dia dipersiapkan untuk memimpin bangsa Israel menuju tanah Kanaan. Musa menjadi solusi dari keluhan kepada Tuhan tentang penderitaan di Mesir.
Hidup di tanah asing tidaklah mudah. Di sinilah kita harus bisa "membawa diri". Tentu bukan ikut berbuat jahat atau dosa namun bisa menjadi orang yang patut diberi rasa hormat. Penulis kitab Petrus mengingatkan kepada kita: hak kita sebagai bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah tidaklah boleh menjadikan kita hidup dalam kesombongan sehingga; 1 Petrus 2:12 (TB) Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.
Mari kita melakukannya, bukan karena takut kepada orang lain namun karena kesadaran: Tuhan menghendaki kita bersaksi tentang Dia.