GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

SEJAK MENGENAL YESUS

Terpublikasi Sat, 02 Mar 2019   

oleh:

Yoel 2 : 1-2,12-17; Mazmur 51 : 1-17; 2 Korintus 5 : 20-6 : 10; Matius 6 : 1-6, 16-21

Selamat hari Rabu Abu.

Hari ini kita memulai hari pertama menapaki hitungan 40 hari di masa Pra Paskah. Ini adalah kesempatan kita untuk berjalan bersama dengan Kristus yang dianugerahkan kepada dunia untuk menjadi Jiriselamat dunia. Ini supaya kita menghayati dan ikut serta dalam karya kasih-Nya. Pertama-tama ajakan Yoel menggema kepada Israel dan kita yang memasuki Pra Paskah: Yoel 2:12-14 (TB)  "Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu. Pertobatan. Seorang yang mau mengikut Tuhan mestilah mengoyakkan hatinya, tanda penyesalan (bagi orang Israel mengoyakkan pakaian adalah pernyataan penyesalan). Namun tidak bagi Israel. Pertobatan mereka dinyatakan dengan penyesalan yang dalam karena telah memberontak kepada Tuhan. Merendahkan diri serendah-rendahnya; pengakuan bahwa kita bersalah kepada Tuhan. Mazmur 51 berlatar belakang penyesalah Daud atas dosa yang ia lakukan, dan dalam Mazmur itu dinyatakan bagaimana penyesalan yang mendalam dari Daud.

Hati yang hancur dan remuk mengarahkan segala ibadahnya kepada Tuhan, dan bukan kepada manusia karena ia/ kita bersalah kepada Tuhan.
Dalam kitab Matius itu ditegaskan; Matius 6:2 (TB)  Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Ibadah itu adalah komunikasi kita dengan Tuhan, bukan ajang memamerkan kesalehan kita. Karena itu Paulus mengingatkan: jika kita ingin mengikut Tuhan: 2 Korintus 5:20-21 (TB)  Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Perdamaian dengan Tuhanlah yang perlu kita lakukan dalam hidup kita. Pada saat itulah kita diajak untuk mengingat bahwa setelah diselamatkan maka pelayanan kepada Tuhan dilakukan dengan benar; tidak menjadi batu sandungan. 2 Korintus 6:2-3 (TB)  Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu. Dalam hal apa pun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela. 

Pelayanan yang ditujukan kepada Tuhan tidak tergantung keadaan kita, tidak tergantung reaksi orang lain. Yang penting: melalui hidup kita - baik atau tidak baik keadaannya - kita tetap memuliakan Tuhan

Doa:
Tuhan, mampukan aku menghayati karya kasih-Mu bagi dunia supaya aku pun menjadi pembawa kabar sukacita-Mu.