Bilangan 17 : 1-11; 2 Petrus 3 : 1-18
Selamat hari Senin.
Siapakah orang yang menghendaki tanda dan mujizat? Bukankah ahli Taurat dan orang Farisi? Mereka yang meminta tanda dan mujizat dari Tuhan Yesus bahwa Tuhan Yesus berasal dari Allah, yang sekalipun kepada mereka diberikan tanda dan mujizat, mereka tidak percaya. Perjalanan orang Israel di padang gurun bukanlah hal yang mudah. Berkali mereka memberontak kepada Musa dan Harun. Mereka tidak percaya bahwa Tuhanlah yang menuntun dan memelihara mereka. Oleh karena itu, Musa meminta pemimpin tiap suku untuk mengumpulkan tongat. Bilangan 17:5, 8, 10 (TB) Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut-sungut yang diucapkan mereka kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi."Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam. TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati."Tongkat Harun yang bertunas dan berbunga menunjukkan bagaimana Tuhan memimpin mereka dalam perjalanan hidup mereka. Tentang kedatangan Tuhan, banyak orang mereka dan meramalkan, dan terpancang kepada : kapan Tuhan datang untuk yang keduakalinya. Padahal ditegaskan: 2 Petrus 3:9-13 (TB) Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Jadi, yang penting bukan kapan Dia datang (supaya kita bisa bersiap-siap). Yang penting adalah: kita mesti siap sedia, kapan pun Dia datang untuk yang kedua kalinya. Karena itu tetaplah dan teruslah beriman kepada Tuhan dalam hidup kita; entahkah Dia datang segera atau masih lama.